Menjeritkan, Merasakan, dan Mencicipi Air Matamu
merenung meronta berbeban tak terpenuhi
apakah keadilan terlambat untuk menghampiri
iringi kasadaran menoreh tak teryakini
jika ia telah pergi ini mungkin tak akan pernah kembali
kian lamanya tertunggu tertuang segelas nafasnya
jika ini akan benar-benar terjadi semoga cepat terjaga
belum menemukan titik temu tidak terdengar titik cerah
perkataanku tidak pernah deraskan apa yang menjadi salah
relakan suatu senyumannya demi sebuah kebahagiaan
tetapi ini jauh dan terenyah dari segala apa yang aku harapkan
ku harap kau tidak menoleh ke belakang
aku bersamanya mencoba mencari jalan keluar untuk seorang shilla
tetapi aku ingin mencicipi air matamu...
sampai aku menjeritkan namamu....
apakah keadilan terlambat untuk menghampiri
iringi kasadaran menoreh tak teryakini
jika ia telah pergi ini mungkin tak akan pernah kembali
kian lamanya tertunggu tertuang segelas nafasnya
jika ini akan benar-benar terjadi semoga cepat terjaga
belum menemukan titik temu tidak terdengar titik cerah
perkataanku tidak pernah deraskan apa yang menjadi salah
relakan suatu senyumannya demi sebuah kebahagiaan
tetapi ini jauh dan terenyah dari segala apa yang aku harapkan
ku harap kau tidak menoleh ke belakang
aku bersamanya mencoba mencari jalan keluar untuk seorang shilla
tetapi aku ingin mencicipi air matamu...
sampai aku menjeritkan namamu....
Comments
Post a Comment