Sirna Nestapa (bagian II)



Kuyakinkan kau bahwa hari yang buruk, masa depan yang buruk, banyaknya kejadian buruk, atau apa pun keburukan yang seolah nyata adalah apa yang kaurasakan. Itu semua benar karena kau berpikir itu semakin benar dan ketakutanmu mendukungmu. Dan kau takut memikirkan ini tapi kau tidak bisa berhenti memikirkanya. Lalu, kau menderita karena malah semakin terperosok dalam zona ketakutan itu. Kukatakan semua itu sebenarnya hanyalah sebuah ilusi. Kutegaskan, kabar baiknya adalah apa yang kaurasakan adalah sebuah ilusi. Kau hanya memprediksikannya sebagai sesuatu yang buruk. Jadi semuanya akan terasa buruk ketika kau meyakinkannya.

Kini kau boleh bernafas lega. Rasakan kebahagiaan ini. Kau terbebas dari masa depan yang menderita dan ketakutan yang memeluk. Pikirkan kenyataan ini  bahwa sebenarnya tidak ada yang berubah dari hidupmu. Bayangkan, betapa bodohnya kau karena selama ini terus melihat pada ilusi itu. Dan karena kau terlalu sibuk dengan ilusi itu sampai lupa bahwa itu hanya sebuah ilusi.

Ilusi itu awalnya kecil tapi kaukembangkan hingga menjadi besar. Hingga saking besarnya ilusi itu, kau jadi percaya bahwa ia nyata. Padahal sebesar apa pun ilusi itu, ilusi tetaplah ilusi. Hal yang tak pernah ada. Hal yang ada adalah kau tidak kehilangan apa pun. Masa-masa yang telah kaualami sebagai sesuatu yang indah. Masa-masa yang harus kaujalani, dan yang akan kaulewati. Semuanya akan membahagiakan ketika kaumau. Semuanya masih normal dan kau tidak kehilangan semuanya. Tentunya kau tidak kehilangan mood-mu untuk berbaur bersama waktu.

Tapi jika kau masih ragu, maka aku akan menamparmu sekali lagi dengan sangat keras, dan kuteriakkan dengan tegas, “Hadapai kenyataan! Kau orang yang bahagia!” Bantu aku dengan jangan mengatatakan ‘tapi’, ‘bagimana kalau begini’, ‘bagaimana kalau begitu’, atau apa pun yang melemahkanmu. Karena itu adalah jalan menuju ilusi itu lagi, dan jika kamu masih merasakan perasaan buruk atau ketakutan pada hal-hal yang dulunya kausukai, maka kau masih terjebak dalam ilusi.  

Jadi, hal indah yang kausukai sejak dulu sampai sekarang masih sama. Dan ia tidak menciptakan atmosfer yang mengundang ilusi dan apa pun yang membangkitkan ketakutan. Bila kau masih takut, maka jangan percaya. Percayalah bahwa suatu saat kau akan lupa dengan ilusi, dan tak terasa keindahan yang dulu sedang berlanjut kembali dalam keabadian.

Comments

Popular Posts