Surat Teruntuk Kamu yang Bertamasya dengan Waktu; Juga Untukku

Hai, kamu.

Yang ada dan sedia seperti kue manis yang aku maui selalu.

Tiga tahun lebih berkisah,
yang tersisa kenangan saja.

Semua hal pahit,
akan menjadi obat.
Semua hal manis,
akan selalu kukunjungi,
sebagai kunjungan tamasya.

Menyenangkan, bukan?

Comments

Popular Posts