Faktualis II
Hidup terus mencecarku dengan berbagai falsafah. Yang sebenarnya kutelan sehari-hari adalah pil bernama masalah. Aku tak pandai. Aku tak paham. Mungkinkah ada ruang bagiku berguru pada naluriku sendiri. Sebab apa yang kubicarakan kadang tak selalu kumengerti.
Aku mencari harfiah dari namaku sendiri. Tak ada. Tak pernah ada. Tidak ada kutemukan makna yang berkilau itu. Tak ada. Dan tak pernah ada. Aku hanya membuang waktu untuk sesuatu yang percuma. Namun aku tak mungkin meminjam pandangan siapa pun untuk apa pun termasuk pemikiran mendalam. Aku harus memiliki nilai yang kuyakini sendiri. Sesegera mungkin.
Comments
Post a Comment