Ada Sebuah Pelajaran yang Tak Ada di Buku Pelajaran

Kaubertanya, masih ada harapan? Kubilang, mudah-mudahan. Kautanya kembali apa yang telah kulakukan? Kujawab, menunggu. Itulah sebabnya kau tak memberiku ruang untuk tinggal. Dan pergi sesekali mencari isi untuk bagianmu yang kosong.

Biar aku menjadi tumpukan sekam, yang menelan bara serta arangnya. Mudah-mudahan kaulihat, dadaku menjadi begitu panas meredam dunia yang sedang masam. Aku meradang, merinding panas kening.

Kuingin tafsir tentang lebih banyak bersama. Melewati jalan panjang dalam terowongan gelap. Aku tak ingin menutup mata, bersamaan dengan itu aku terpejam juga. Pada saat gelap, menatap atau tidak akan sama saja. Tunggulah.

Kubilang apa salahnya menunggu, ujian meminta kita melakukan itu. Sampai kapan, kau bertanya. Tunggu, sampai kita tak lagi banyak bertanya. Ujian tak menginginkan itu. Lalu sekarang apa? Ujian sebentar lagi usai.

Comments

Popular Posts