Gulita
Aku sedang dilanda ketakutan. Semakin aku takut, semakin ia besar. Pun aku sedang dilanda kekalutan. Semakin aku kalut, semakin aku takut.
Kini semua bentuk yang kusentuh berubah wujud jadi cemas. Apa pun di sekelilingku berputar-putar. Ke mana pun aku berlari akan kembali di tempat tadi aku berdiri. Ke mana pun aku sembunyi, wujud besar itu akan meringkusku.
Kabut memagari masa depan. Mataku seketika rabun, jauh dari pandangan. Kaki telanjang meraba-raba daratan, berjalan ke depan. Kala itu hati ikut merapuh. Ia bicara, dan aku abai. Ia teriak, dan aku tuli.
Pikiranku berputar. Satu, dua, tiga, sampai sembilan. Kembali ke satu, dua, tiga, begitu seterusnya. Terhuyung, aku jatuh ke belakang, menuju kemunduran tanpa dasar. Aku meraba pada apa pun yang bisa kupegang, nyatanya tubuhku terhunus gelap gulita.
Hatiku, bicaralah. Aku tiada isi lagi. Oh, aku sedang tuli.
Comments
Post a Comment