Mestinya Kita Adalah Penyembuh
Tunggulah, berprasangkalah. Kau akan tiba di titik balik. Seperti halnya aku yang binatang ini. Terlukai semburat dunia. Meraung seperti hujan badai. Membasahi inti dari diriku sendiri.
Kukira jiwa ini sebatas simbolis--mengungkapkan sedikit lebih banyak daripada lambang-lambang pagan. Rupanya lebih dalam. Kita--seperti halnya aku--terbentur lantas terbentuk.
Saat itu, awan kan berbalut-balut menjadi kalut. Angin laut menyisir menjadi maut. Lengkung busur di bibirmu menjadi carut-marut. Segala kemungkinan segera larut bersama rasa takut. Timpaan menggoyahkan menjadi lawan main kehidupan.
Begitulah biasanya kisah tercipta dengan sebuah titik balik--suatu perubahan yang tidak terduga sama sekali. Kebahagiaan hanya sejenis, namun kemalangan muncul dalam pelbagai bentuk.
Comments
Post a Comment