Dari Mulut yang Tak Sempat Berdoa
Masih ada waktu bagi Tuhan untuk menghapus sebuah nama. Di sela-sela kesalahan yang terlanjur, tak sempat diletakkan kembali pada laci takdir. Yang berderet pula penyesalan-penyesalan yang tak berpulang ke fitrah, seperti hidup: robekan-robekan pada jalannya tak dapat pulih.
Masih,
Ada kesempatan memisah benang yang semaput liuknya. Yang mengusutkan diri dalam nama, yang disebut atau pernah disebut. Secara khilaf maupun maaf.
Comments
Post a Comment