Seorang Pria Hendak Tidur Namun Tiga Pagi Mengganggunya
Musim dingin membuat tulang punggungku terasa retak. Meringkuk dalam balutan selimut, kehangatan masih jauh di seberang pikiran. Diriku terguncang menatap masa depan terus berjalan. Sejak kapan aku terhenyak?
Aku membayangkan hari ini adalah meja kerja berantakan, yang tak pernah usai ditata atau diselesaikan. Pikiran sibuk adalah rekan kerjaku yang gemar mengomel. Diriku menyimak suara-suara itu.
Langit Desember adalah penyebab orang-orang merasa jauh dari dirinya. Sebab dingin menjemput menuju ingatan-ingatan yang hangat. Meski tubuh terasa roboh.
Ada harimau dalam pikiran, mengoyak seluruh isi kepala. Kadang ia berhenti sejenak menjadi pagar, diam di antara masa lalu dan masa depan. Apakah ia mencoba melerai dengan menjadi hari ini? Aku masih sibuk dihardik rekan kerjaku. Belum sempat menarik diri.
Comments
Post a Comment