Bajingan yang Kaubeli
Pengantar paket datang membawa pesananmu yang tak pernah sampai. Saat kaubuka dengan terburu-buru, kau menemukan kembali pesanan yang tak pernah diinginkan.
Barang yang sudah dibeli tak dapat ditukar kembali.
Kau merabanya, memperhatikannya dengan saksama, memastikan bahwa itu memang dirimu. Kau kecewa bahwa itu benar dirimu yang lain dalam cermin yang kaupesan.
Dirimu yang lain dalam cermin telah berusaha memenangkan permainan hidup. Tapi kasih takkan berpihak pada yang tak nyata. Kaulumat bibirnya dengan cara menempelkan bibirmu pada cermin, berharap ketenangan hati dapat menenangkan dirimu di sana--terasa dingin dan kalah walau saling berpagut. Kauberi kecupan terakhir, sebelum
kau membungkusnya kembali dan mengirimnya ke alamat yang tak ada.
Comments
Post a Comment