Menikmati Babak Belur

Pada kisah yang berkelindan, kita pernah mengimani kepedihan dan mengamini kepedulian. Setiap saat mengencani sisi gelap dan menghadiahinya lagu-lagu Radiohead; menghitung air mata sebagai pekerjaan sampingan; membuat diri sibuk dengan menjadi berantakan.

Seberapa pun besarnya peluang sembuh, kita selalu segan melupa. Lebih senang merancang pertunjukan drama untuk hidup yang sia-sia. Entah sudi menghayati atau hanya berpura-pura.

Kita memang selalu menikmati derita.

Comments

Popular Posts