Membakar Skripsi
Jauh sebelum kepala kami berasap, uang-uang telah menjadi abu--atau masuk ke kantong seseorang--atau orang tersebut mengantongi abu kami tanpa belas kasihan.
Kami akan pergi mendinginkan diri di bara kecemasan. Dengan kata lain, tak akan pernah ada tempat sebelum kami menyelesaikan persoalan.
Oh, tiada yang lebih ngeri dari dikejar waktu. Sebab, tiada waktu membeku dalam kesia-siaan.
Ribuan kertas kami tuntas untuk selembar kertas, dan kami tentu membayar itu semua dengan kertas; jika terbakar semua oleh kobar isi kepala kami, habislah sudah masa lalu dan masa depan.
Sudikah nasibmu ditentukan oleh yang mewujud tuhan namun bukan?
Comments
Post a Comment