Ketika Salah Satu Jariku Mulai Membengkak
Sebelum bekerja, aku selalu menyempatkan berbicara kepada diri sendiri. Pekerjaan ini tidak seperti sebuah pekerjaan tetapi lebih seperti bersenang-senang dengan cara yang capek. Aku bisa saja berlibur setiap hari sampai waktu yang tidak ditentukan, dan aku berpikir itu bukan cara yang baik untuk menghindari kelelahan.
Aku berterus terang kepada diriku, melakukan pekerjaan yang menyenangkan bukan berarti aku selalu bisa bekerja terus-menerus. Justru di antara pekerjaan menyenangkan aku menantikan waktu jeda. Di waktu itulah aku akan menghidupkan kembali diriku dengan berkencan.
Tanpa kencan, diriku mungkin akan gila. Ini bukan berarti tanpa kencan aku betulan gila. Aku hanya mencari sedikit kewarasan di dalam sebuah pertemuan. Memastikan aku mendapatkannya sebelum kembali bekerja.
Aku membaca puisiku sendiri. Membandingkannya dengan yang lama, berharap setiap kata senantiasa memberikan perubahan dalam hidupku sendiri. Kudapati beberapa tulisanku diciptakan bukan untuk diriku sendiri, meski kuakui mengalir begitu saja. Puisiku hari ini dan puisiku yang sudah lama berlalu tetap saja menjadikan aku terus berpikir, mengapa aku menjadi repot menyajikan diriku dalam berbagai bentuk. Aku hanya perlu diriku yang ini sehingga aku tak perlu ragu bertemu siapa pun.
Comments
Post a Comment