Kepada Udara yang Kita Keliru Keberadaannya
Sang rahib raib dalam moksanya telah
menggugurkan cintanya sehelai
demi sehelai, seperti daun terlerai.
Dalam pengembaraannya ia
terima banyak nurbuat sehingga
ia cukup menjadi berkat.
Meranggaslah nafsunya, sama seperti ketika ia melepas pakaian untuk bersanggama. Meranggaslah hitamnya, sama seperti ketika ia merelakan kekasihnya.
Jika tidak menjadi caya pagi,
ia melebur dalam udara segar.
Berkali-kali kita menghirupnya,
dan hiduplah ia dalam diri kita.
Comments
Post a Comment