Meliora

Kepada Fikri Nugraha

Mimpi dan kabung keduanya sama membumbung. Lelaplah dalam anggur, biar jarak kita dengan hening sedekat khatulistiwa dengan doa. Dan sekali lagi, ketabahan mesti khusyuk ditinggikan.

Kau boleh tersalib kepedihan atau tangismu membelah lautan. Tapi huruf-huruf janganlah karam.

Teruslah menulis. Di tubuh masih ada aksara yang mampu engkau baca. Jangan terkikis. Pikiran kita masih sanggup menyimpul kata-kata.

Selama jemari masih pantas mengeja, tulisan masih akan setia berusaha menemukan yang pernah hilang. Atau berusaha melerai amarah hingga kita selalu merasa cukup bahagia.


Comments

Post a Comment

Popular Posts