Sepandai-Pandainya Hati Melompat Pasti Pandir Juga
Katakan, di mana kausembunyikan perasaan paling mahsyur? Hati yang kauretas ini sungguh meliar rindunya.
"Lihat, kini aku pandai menulis tentangmu," tukasku padamu. Senyapmu kemudian mematahkan jariku, menggantinya dengan penghapus. Aku bersembunyi di antara namamu yang tak kunjung sudah. Asu. Asu. Asu.
Comments
Post a Comment