Nyanyian Nihilis
Nebula terbentang di atas lautan teduh
berlapis irama semesta raya: boleh jadi
suara sunyi yang ia miliki satu-satunya bersikeras bernyanyi ke telingaku. Terkail ke dalam suasananya, aku mengharapkan tak lebih kecuali sebersit harapan untuk menjadi bentuk yang paling sederhana.
Aku pohon. Aku air. Aku awan. Aku perahu.
Aku segalanya yang menjadi ada. Aku sunyi itu sendiri, bahkan ketika kemelut berkeliaran dalam tubuhku. Aku mula-mula
diciptakan untuk sebuah pertanyaan:
mengapa aku hidup ditelanjangi siang dan
malam? Aku bernyanyi, na-na-na-ha-ha-ha.
Comments
Post a Comment