911
Dadaku sesak penuh dengan dirimu.
Tak mungkin kutepikan niat, meraihmu
sudah setengah jalan dan kau masih
meraba masa lampau yang telah jadi abu.
Pukul berapa ini?
Aku dipukul waktu. Masih belum juga
kutemukan kata-kata untukmu hingga aku
keliru dengan keberadaan udara.
Sesak, aku sesak. Mengapa ada
tubuhmu menyelinap, sementara
kenangan lain mungkin sedang kau
selami?
Pukul berapa ini? Jamku meleleh
terbakar bara kemelut.
Comments
Post a Comment