Kemelut

Kesepianku berteriak-teriak pada
ombak tak bertuan. 

Nama kita di langit biru akhir Juni menggema di kepala. Dan magis matamu
yang beriak itu ingin segera kubukukan
serta kunyanyikan dengan suaraku yang
tak seberapa; dengan gitar yang akordnya
mungkin aku keliru--yang aku rampungkan
malam ketika aku tak bisa pergi dari

pikiranku tentangmu.

Di hamparan pasir putih ini, sebagaimana
ruang-ruang pembebasan, ada rindu yang
aku penjarakan karena terlalu bedebah
liarnya, namun kadang aku maklumi
beratnya dan kuamini sebabnya--
setidaknya rindu ialah tanda hatiku masih
berfungsi.

Jika surat tak lekas membuatmu mengerti, aku sampaikan perasaan ini melalui angin
laut yang memabukkan: seperti cinta
yang begitu besar bahayanya. Aku
menunggu sama seperti yang kaumau.

Comments

Popular Posts