Sedekat Nadi
Teruntuk Rasina-ku,
kau boleh pergi ke tempat di mana tak
satu pun mengenal namamu andai jika aku
tak mengenalmu. Masa lalu berbelit-belit
seperti kalimat pertama kutulis. Dan aku
harap kau dengan mudah melupakan
masa itu jika aku benar-benar mengenalmu.
Sementara cahaya mata hati merasuk ke
dalam celah di harimu--serupa cahaya
matahari pagi ketika kau terbangun karena
kucing kesayanganmu pergi ke atas
dadamu--aku mengenal namamu saat ini.
Kuulangi hariku sehangat selimut yang
masih baru diangkat dari jemuran;
membelai namamu berharap kugapai
cintamu dengan seluruh hasrat anak
kecilku ini, berusaha tumbuh seperti
tanaman yang pernah kaurawat dengan
penuh perhatian: setiap daunnya penuh
pengharapan yang hijau.
Lantas mari urungkan niatmu pergi ke
tempat di mana tak satu pun mengenal
namamu. Terserah, kau boleh memilih
ingin menjadikan kepalaku tempat
bersemayam atau menetap dalam darah
ini agar melarut bersamaku.
Comments
Post a Comment