Aku: Debu
Siapalah aku ini,
yang hadir dari antahberantah untuk
membuatmu dalam dekapanku hanya
sementara. Yang tak mengasihimu hal
besar, hanya setitik umpama di antara
kalutnya harimu. Yang aku jaga kau
sampai waktumu pergi tiba, dan benar saja.
Benar kata Chairil Anwar, aku cuma
binatang jalang. Yang kaubuang begitu
saja, yang kau tancapkan banyak anak
panah di dadaku yang pernah kauketuk.
Yang berusaha menyelinap sebagai tawa
di antara sedu-sedanmu. Dan aku, hanya
figuran dalam dramamu.
Tapi masih, liar cintamu terasa di sini.
Kurawati dalam genggamanku meski aku
terus meradang. Aku tak ragu. Aku takkan
ragu untuk berkata pintuku masih sama,
yang jika kauketuk akulah yang membuka.
Juga masih, binar cintamu tertaut di sini.
Seharusnya yang dirindukan sadar dan
yang merindukan tahu diri.
Comments
Post a Comment