Kepada Kau yang Hanya Mampu Kujangkau dalam Rapalan Doa-Doa
Kepada kau yang hanya
mampu kujangkau dalam
rapalan doa-doa,
inilah aku sisa-sisa derita
yang kausembunyikan dalam dada.
Nyaris mati dihantui patah hati,
ku melawan diri dari nyeri
maupun ingatan yang tak ingin
berhenti. Dalam pegangan diri
yang tertatih, dalam sadar diri
yang berlatih, dalam kukuh diri
yang bersulih, dalam caya malam
yang merepih, kubangun kuil semoga:
kupercayai swara-swara doa
menuntunmu kembali.
Comments
Post a Comment