Surat kepada Seekor Bajingan
Kepada semua bajingan di jagat ini
termasuk diriku sendiri.
Perjamuan, pujian, atau tepuk tangan?
Di kilatan mata kita saling terlihat,
tak lebih kita hanya seorang bajingan
yang saling menunjuk
siapa si paling binatang
siapa si paling meradang.
Di hadapan kawan-kawan
kita berlagak meresensi pencapaian.
Nyatanya tiap malam, kita tak lebih
hanya sekadar anjing jalanan yang
mengemis-ngemis pangkuan perempuan.
Jangan tersedu-sedu, air mata kita
mengering layaknya yang bajingan punya.
Masih berlakukah cara kita
yang penuh dusta
bermuslihat tipu daya?
Comments
Post a Comment