Psyskulldelic
Di puisi sampah ini aku sedang mencoba
menaikkan etika.
Kata-kata
menetes,
rembes ke langit-langit kepalamu.
Pandang mata mulai berwarna.
Adiwarna,
kilau rupa. Apa-apa jadi apa saja.
Retak, retas, menetas.
Kepala, tadi seperti batu kini seperti
apa. Apa saja.
Ambil,
ambil bentuk baru.
Comments
Post a Comment