Sadrah VI
Seolah adegan dalam drama, aku
berkata pada diri di cermin: "Kau sudah
berusaha semampumu," kemudian
diselingi tarikan napas dalam-dalam.
"Hidup sudah kaugali, dan bila usaha itu
belum juga cukup, kau hanya bisa
berpasrah," ucapku. "Amini saja,"
Cermin itu seketika retak sebelum
akhirnya pecah berkeping-keping.
"Sudah, sudah cukup," kataku, menyeka
darah-darah di tubuhku.
Comments
Post a Comment