Rasina VII
Rasina, kautepikan dirimu sendirian.
Malam jatuh di kotamu dan bulan
mengapung di depan rumahmu.
Kau sungguh-sungguh berjibaku
dengan segalanya bagai paruh waktu.
Belum juga kau beranjak dari banyak
yang tak kuketahui. Di kotaku,
bukan saja bulan yang mengapung,
tetapi tanda tanya keterpisahan
dan penantian, serta kedua matamu
yang kujaga dalam keras usahaku.
Apa siasatku sekarang selain
lebih banyak menaruh keyakinan
untuk bisa mengetahui bulan yang
mengapung memang hanya satu.
Comments
Post a Comment