Surat Berinisial Namamu
Risau jua layu
pun asa tak tergugah.
Apa sudah dunia berubah
laksana aku dibunuh waktu,
nyatanya aku sedang
seperti itu.
Sehimpun rehat dari dasar
diriku yang tumbang ini,
ada mengelayap sukmaku
jauh ke lain tempat.
Yakin, gumam sudah bibirku
menyiut namamu dan pinta:
ini tahun kumau engkau
kerana hal besar!
Ingin engkau saja
agar cukup melanjut hidupku
yang payah berderai
lagi berdekapan sepi.
Fitrah hidupku ialah rekah
dari ketukan hatimu
biar tak jadi layu lagi.
Aku menggubah engkau
seperti asa, aku perlu hidup
bermau engkau. Maukah engkau?
Comments
Post a Comment