Membesarkan Hati Ibu
Ibu, maafkan aku dari dunia
yang masih enggan memihak.
Tapi tuan masih memiliki telinga
untuk mendengar doa-doa
yang begitu panjang untuk diungkapkan
karena ia pun setia menunggu
apa percakapan sepertiga malam
selanjutnya yang dipunya kita,
sebelum mulut kita terkunci
atas doa-doa kita yang tak perlu.
Satu katamu ialah doa yang tertuju
langsung pada langit yang hanya
kita lihat saat bertengadah karena
terlalu banyak menjunjung bumi.
Entah biru, kelabu, atau kelam,
kun faya kun tuan bertaji tajam.
Comments
Post a Comment