Insomnia
subuh-lah sudah fajar mengecam kantukku
menitik berat mata di pelupuk tidur.
waktu tak ubah dinginnya; tak bersimpati
walau demam ini sekujur tubuh.
rebah sudah punggungku di ufuk ringkuk
dalam kenyamanan masa yang rengkuh.
masih belum lantas ini lelap menjemput pejamku.
sayang, pinjamkan aku kantukmu sekali ini saja
agar aku bertualang ke dalam ceritera kita.
tunggulah aku di taman penuh bunga itu: bunga tidur.
Comments
Post a Comment