Mawar II

berdesir hasratnya di antara urat-urat kelopak
menombak para-mata yang terpikat;
sulit membenci tubuhnya yang cantik:
jinak untuk dicintai buas untuk dimiliki.

perlu keberanian untuk mematah durinya
sebelum memamah ranum kuncup itu
bilamana terang datang merambat.
basah elegi embun pagi alhamdulillah
mengucap salam ke ronanya yang tidur
adalah melihatnya seperti melihat harapan
menatapnya seperti menatap keyakinan.

jangan buat lebam tubuhnya,
ia hanya punya satu-satunya
yang ia gunakan untuk mencintai
dan sedang saat tanah menjadi basah
ia putuskan pada siapa pantas untuknya.

Comments

Popular Posts