Mawar III

selalu ada sukma yang luput kugenggam
bahkan jika aku merasa telah memahami
setiap lekuk maupun rekahmu.

hingga waktu enggan disebut lagi sebagai waktu,
aku tengah menantimu mendenyutkan diriku
hingga ke tanah basah tembusnya
menyerapi pertanyaan-pertanyaanku;
di hari samar itu, ingin kutebus manismu.

walau sangkal telah meninggi di punggung
kelindan, walau hati mengeras beku telah tersirnakan, walau kau telah berserah untuk kucintai, aku sungguh taksa perihal memaknai.

Comments

Popular Posts