meniru keabadian
sudah banyak kehilangan
yang kita hitung lebih banyak
dari jumlah kehilangan itu sendiri
wajah kita yang terhalang
oleh kecemasan-kecemasan brutal--
maka, usapkan kedua telapak tangan itu
jika pertanyaan tak membutuhkan
jawaban, hari ini akan ada kata-kata
berlutut menjadi budak bisu
buku-buku menjauh membawa pergi
semua ucapan kita--kita segera teringat
ke mana kita meminta perlindungan. namun
perpustakaan segera tutup
sebelum kita berhasil
menyentuh gagang pintu
dan lagi, kita menjahit
jemari serta tubuh yang terberai
dalam doa yang penuh kelak
kelak kita tidak terombang-ambing
atau melangit seperti tak tahu-menahu
kita sebongkah tanah yang ditiupi ruh
kelak kita tak membesar oleh keadaan
dan luput bahwa kita ialah hal terkecil
dari jagat yang tak terjangkau benak
kelak pasang surut dalam pikiran
tidak lekas disembunyikan api
yang kita peroleh dari didih jantung kita
saat kita berhasil melepaskan jubah api,
walau jawaban mencoba meniru rahasia,
kita masih bertahan lebih lama meniru keabadian
Comments
Post a Comment