Begawan

Aku pernah melihat senyum-senyum dilebur getir; tatkala pelangi terhapus warnanya, dan partikel warna menyalahi kodratnya; seperti putih beranjak hitam, atau merah yang tak lagi pekat. Atau kuning merangkak pada biru yang tertidur, berubah haluan menjadi hijau. Atau jingga yang entah ke mana, terhisap identitasnya. Aku pun pudar.
 
Aku pernah menyimak api mencumbu arang; bergumul menjadi bara; api tiada berhenti berbisik pada arang tentang bayang masa silam. Sekejap api hilang dari peraduannya diempas angin lalu. Sunyi menyauti arang, memaki kesendiriannya. Bisikan itu rupanya meninju telak arang ke dasar kegelapan, membuat ia menjadi abu. Pada malam yang binasa, aku pun remuk-redam.

Sehari semalam berada dalam sekam.

Comments

Popular Posts